Awan
(cloud) adalah
metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram
jaringan komputer. Komputasi awan (Cloud Computing) adalah suatu konsep
umum tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0
dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna.
Sebagaimana
awan dalam diagram jaringan komputer, awan (cloud) dalam Cloud
Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait
teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga
pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (di dalam awan) tanpa mengetahui apa
yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap
infrastruktur teknologi yang membantunya.
Karakteristik Cloud Computing
1. On-Demand
Self-Services
Sebuah layanan cloud
computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme swalayan
dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan
adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi
CRM (Customer Relationship Management), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan
dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2. Broad Network Access
Sebuah layanan cloud
computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa
pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi
CRM (Customer Relationship Management) di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat
mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet,
handphone, tablet, dan perangkat lain.
3. Resource Pooling
Sebuah layanan cloud
computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya
secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh
berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien,
sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing
harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya,
apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user
untuk aplikasi CRM (Customer Relationship Management) tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang.
Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud
computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada
berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5. Measured Service
Sebuah layanan cloud
computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan
dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computing
dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
Kelebihan Cloud
Computing
1. Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing,
kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang signifikan di awal. Ini
sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula (startup). Mungkin
di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian
meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa model cloud computing, maka sejak
awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun
ke depan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai yang kita
butuhkan.
2. Mengubah CAPEX
menjadi OPEX
Sama seperti kelebihan yang
pertama, kelebihan yang kedua masih seputar keuangan. Tanpa cloud computing,
investasi hardware dan software harus dilakukan di awal,
sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau
CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita dapat melakukan
pengeluaran operasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama persis
dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup
membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan
secara keuangan.
Dengan cloud computing,
karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan (elastic and scalable),
maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan, dengan biaya penggunaan
sesuai pemakaian.
4. Fokus pada Bisnis,
bukan TI
Dengan menggunakan Cloud
Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan bukan
berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat dilakukan karena
pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh kita sendiri.
Misalnya, melakukan patching, security update, upgrade
hardware, upgrade software, maintenance, dan lain-lain.
Apabila kita memiliki tim TI,
maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita,
sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar